Sejarah Tahun Baru Imlek

Oleh: Ws. Darmadi Slamet B. Sc.

 
Tahun baru merupakan hari pertama bulan pertama dari sebuah sistem penanggalan. Penanggalan yang kita kenal dengan sebutan Penanggalan Imlek adalah sistem penanggalan yang sudah ada sejak ± 4700 tahun yang lalu, yang pertama kali digunakan oleh HUANG DI atau Kaisar Kuning (2696 – 2598 SM). Beliau dikenal sebagai kaisar suci peletak dasar Kebudayaan Tionghoa, bersama Permaisuri LEI ZU yang mengenalkan alat tenun dan beternak sutra.
Sistem penanggalan karya HUANG DI diterapkan oleh DA YU, yang kemudian dikenal sebagai pendiri Dinasti XIA (2205 – 1766 SM), yang memerintah pada tahun 2205 – 2197 SM. Beliau terkenal karena keberhasilannya menanggulangi bencana banjir yang sering melanda Daratan ZHONG YUAN (dataran tengah). Pada saat itu, sistem penanggalan tersebut dikenal sebagai XIA LI (Penanggalan Dinasti XIA), dimana penggunaannya sangat berguna bagi masyarakat agraris di daerah subtropis belahan bumi bagian utara, sehingga dikenal pula dengan sebutan NONG LI (Penanggalan Agraris).
Namun ketika Dinasti XIA runtuh dan diganti oleh Dinasti SHANG (1766 – 1122 SM), sistem penanggalan tersebut tidak berubah, yang berubah adalah awal perhitungan tahunnya, yaitu tahun baru dimajukan satu bulan. Penetapan tahun baru Dinasti XIA adalah pada saat Kejadian Manusia – JIAN YIN, sedangkan Dinasti SHANG menetapkan tahun baru pada saat Kejadian Bumi – JIAN CHOU.
Dinasti SHANG runtuh dan digantikan oleh Dinasti ZHOU (1122 – 255 SM). Sistem penanggalan sesungguhnya tidak berubah, yang berubah adalah perhitungan tahun barunya dimajukan satu bulan, tepatnya pada puncak musim dingin, yaitu tanggal 22 Desember, ketika matahari tepat berada di garis balik 23° Lintang Selatan. Karena pada saat itu wilayah Negara ZHOU yang berada di daerah subtropis belahan bumi bagian utara mengalami siang hari yang pendek dan malam hari yang panjang, setelah itu matahari dalam peredarannya menuju ke utara, maka saat tersebut dipercaya sebagai awal jatuhnya tahun baru. Setelah Dinasti ZHOU runtuh dan diganti dengan Dinasti QIN (255 – 202 SM), tahun baru pun diubah lagi dengan memajukan satu bulan ke depan, yaitu saat JIAN HAI.
Setelah Dinasti QIN runtuh berdirilah Dinasti HAN (202 SM – 206 M). Pada masa pemerintahan HAN WU DI (140 – 86 SM), tepatnya pada tahun 104 SM, Sistem Penanggalan Dinasti XIA kembali ditetapkan sebagai penanggalan resmi yang dipergunakan di seluruh negeri. Hal tersebut berdasarkan Sabda Suci Nabi KONG ZI ketika menjawab pertanyaan murid beliau, YAN YUAN, yang bertanya tentang bagaimana mengatur pemerintahan. Nabi KONG ZI bersabda, “Pakailah Penanggalan Dinasti XIA (Kitab LUN YU / Sabda Suci Jilid XV : 11). Nabi KONG ZI yang hidup pada jaman Dinasti ZHOU merasakan bahwa Sistem Penanggalan Dinasti ZHOU yang menetapkan tahun baru jatuh pada hari DONG ZHI Winter Soltice atau Puncak Musim Dingin (22 Desember), tidaklah tepat. Pada waktu itu rakyat mayoritas hidup dari pertanian, sehingga Nabi KONG ZI menyarankan agar menggunakan Penanggalan Dinasti XIA, karena dianggap paling tepat, dimana tahun barunya jatuh pada awal musim semi.
Untuk menghormati Nabi KONG ZI, maka Sistem Penanggalan Dinasti XIA dipakai sebagai penanggalan resmi negara dan perhitungan tahun pertamanya dihitung berdasarkan tahun kelahiran Nabi KONG ZI, yaitu tahun 551 SM. Itulah sebabnya Tahun Penanggalan Imlek berjarak 551 tahun dibandingkan dengan Tahun Masehi. Untuk tahun ini, Penanggalan Masehi 2007, maka Tahun Imleknya adalah 551 + 2007 = 2558. Sejak saat itu Penanggalan XIA LI juga dikenal dengan istilah KONG ZI LI (Penanggalan Khonghucu).
Sistem penanggalan tersebut dipakai dari jaman ke jaman, bahkan di Jaman YUAN (1279 – 1368) yang dipimpin Suku Mongolia, maupun Dinasti QING (1644 – 1911) yang dipimpin Suku Mancuria, hingga Dinasti QING runtuh, dan berdirilah Republik Tiongkok oleh dr. SUN ZHONG SHAN pada tahun 1912 yang resmi menggunakan Penanggalan Masehi sebagai penanggalan resmi yang bertujuan untuk penyesuaian dengan pergaulan internasional. Penanggalan Masehi disebut YANG LI, yaitu sistem penanggalan yang berpedoman pada peredaran bumi mengelilingi matahari atau solar system, sedangkan XIA LI atau NONG LI masih tetap dipakai dengan sebutan YIN LI atau Imlek.

Sumber : http://khongcubio.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar