UPACARA RITUAL YANG BERKAITAN DENGAN TAHUN BARU IMLEK

Oleh: Ws. Darmadi Slamet B. Sc.

Sembahyang besar ke hadirat Tuhan yang Maha Esa guna menyambut pergantian tahun/perayaan ritual tahun baru Imlek ialah sembahyang besar menyatakan syukur atas karunia Tuhan sepanjang tahun yang akan ditinggalkan serta penuh semangat dan pengharapan menyambut tahun baru yang akan datang. Maka suasana diliputi renungan segala sesuatu yang telah terjadi agar senantiasa mawas diri dan mengamalkan kebajikan sebagaimana Tuhan firmankan melalui beberapa tahapan, yaitu:

1.      Tanggal 24, upacara mengantar ZAO SHEN (COO CUN) SIANG THIAN (malaikat dapur naik ke surga) dilakukan pada saat ZI SHI, yaitu antara jam 23.00 – 01.00. COO CUN adalah malaikat dapur yang berkedudukan di dapur setiap keluarga. Meskipun tempatnya di dapur, beliau sebagai malaikat utusan Tuhan yang menilik dan mengawasi tingkah laku segenap anggota keluarga. Tentang apa yang dimasak, disajikan, maupun dimakan, apakah sudah sesuai dengan kebajikan dan melaporkan kepada Tuhan sehingga beroleh karunia dan berkah atau hukuman dan percobaan bagi keluarga.

2.      CU SHI, merupakan hari terakhir dari tahun yang akan ditinggalkan. Segenap anggota keluarga berhimpun bersama mulai siang hari. Sembahyang besar kepada leluhur, membersihkan altar kemudian makan malam bersama.

3.      Tahun Baru Imlek/SIN CIA/CHUN JIE, menyampaikan ucapan selamat tahun baru dan penghormatan kepada orang tua, sanak keluarga, baik usia lebih lanjut, maupun tingkatan lebih tinggi dalam hubungan keluarga dan sanak keluarga yang lebih tua. Generasi tua biasanya memberikan ANG PAO (amplop merah yang berisi uang) sebagai lambang berkat karunia dan rejeki yang berlimpah pada masa-masa mendatang.

4.      Mulai hari kedua setelah Tahun baru Imlek, umat Khonghucu mengadakan renungan suci selama seminggu dengan berpantang makan makanan yang mengandung daging (vegetarian/CIAK CHAI) untuk memperluas cinta kasih kepada sesama mahluk hidup dan lingkungan hidup alam semesta, bersuci diri guna menyambut sembahyang besar ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa (KING THI KONG) pada tanggal 8 menjelang tanggal 9 bulan I Imlek mulai pukul 23.00 – 01.00. Pada upacara sembahyang bisa mulai umat Khonghucu berprasatya dan sembah sujud ke hadirat Tuhan yang Maha Esa dengan ritual agung yang diakhiri dengan SAN KWI KYU KHAO (3X berlutut dan 9  menundukkan kepala).

5.      CAP GO MEH/Malam Purnama tanggal 15 bulan I Imlek, merupakan malam penutupan perayaan tahun baru Imlek, dimana umat Khonghucu berhimpun bersama menyampaikan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa di tempat ibadah umum, baik di Klenteng maupun di Lithang. Seusai sembahyang bersama, menikmati hidangan khas yang disebut Lontong CAP GO MEH, yaitu lontong opor ayam. Tradisi semacam ini adalah khas Indonesia sesuai Local Genius umat Agama Khonghucu berkembang dan beradaptasi dengan kebudayaan lokal/setempat.

Jadi, bagi umat Khonghucu, Tahun Baru Imlek sangat penting dan suci untuk mawas diri dan mempertebal iman kepad Tuhan selaku Khaliknya, Pencipta alam semesta dan isinya, dimana semua umat membulatkan tekad dan melaksanakan tugas dan kewajiban hidup sebagaimana yang telah Tuhan firmankan. Selanjutnya mengelola dan mengatur alam sekitarnya demi kerukunan dan kemajuan bangsa dan tanah air.

Dengan semangat tahun baru Imlek 2558, marilah kita bulatkan tekad untuk mawas diri dan turut menyukseskan pembangunan mental, spiritual, maupun mencapai tahapan yang lebih maju guna membangun bangsa dan tanah air, agar tercapai masyarakat adil, makmur, damai, sejahtera lahir dan batin, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar