Tanya Jawab Tentang Agama Khonghucu

1. Bagaimana sifat Tuhan dalam ajaran agama Khonghucu yang tertulis dalam kitab Yi Jing?
Jawab:
Di dalam Kitab Yi Jing dikatakan bahwa Tuhan itu Maha Pencipta, Tuhan juga mengatur alam semesta ini agar semua makhluk tetap dapat hidup, Tuhan  juga memelihara alam semesta dan isinya, termasuk manusia. Dan Tuhan juga meluruskan yang bengkok, menghukum yang bersalah.

2. Apakah perbedaan agama Khonghucu dengan filsafat Konfusianisme?
Jawab:
Agama Khonghucu adalah ajaran agama yang diajarkan oleh para Raja Suci Purba, dan diteruskan oleh Nabi Khongcu diajarkan kepada rakyat jelata, agar semua rakyat mendapat pembinaan rohani dan menjalani hidup damai dan sejahtera. Filsafat Konfusianisme adalah ajaran Xun Zi , tokoh filsafat yang hidup pada abad III SM, yang menggunakan ajaran Nabi Khongcu sebagai sumber filsafatnya untuk menyatukan Tiongkok yang saat itu kacau-balau. Dalam filsafat Konfusianisme tidak dibicarakan masalah ritual agama, yang dibicarakan masalah politik, ekonomi, hukum, dan pertahanan negara.
3.  Apakah perbedaan antara Xiu Shen atau Pembinaan diri dengan Xiu Dao atau Pembinaan rohani ?
Jawab:
Xiu Shen atau pembinaan diri berkaitan dengan meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan orang. Setiap orang wajib membina diri atau Xiu Shen supaya menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat. Manusia yang bodoh, dan tidak mempunyai ketrampilan hanya menjadi beban bagi masyarakat. Xiu Dao atau Pembinaan rohani artinya pembinaan emosi dan pembinaan spiritual. Dalam kehidupan manusia sering menjumpai masalah yang menekan perasaan atau melaukai hati, apabila manusia tidak mendapat pembinaan rohani akan mudah kesal dan p[utus asa atau kehilangan kendali diri.
4. Agama Khonghucu mengajarkan bahwa manusia mempunyai kehidupan yang kekal abadi, kehidupan di dunia saat ini hanya sebagian dari perjalanan panjang. Bagaimanakah penjelasannya?
Jawab:
Manusia itu terdiri dari Badan dan roh. Badan diperoleh dari orang tua, roh diperoleh dari Tuhan. Roh setelah masuk ke badan janin manusia membuat badan roh agar dapat menyatu dengan badan jasmani. Badan roh itu dalam bahasa sehari-hari disebut jiwa  Manusia tidak dapat membedakan badan jasmaninya dengan badan rohnya karena sudah menjadi kesatuan manusia hidup. Setelah manusia meninggal dunia, badan jasmaninya rusak dan badan rohnya terurai. Emosi, nafsu dan naluri jasmaninya  lepas dengan rohnya, dan kebaikan budinya menyatu dengan rohnya kembali kepada Tuhan. Roh itu akan meneruskan perjalanan hidupnya selanjutnya. Kelahiran adalah pintu masuk ke dunia, kematian adalah pintu keluar dari dunia.
5. Jelaskan Delapan keimanan dalam agama Khonghucu!
Jawab:
Delapan Pengakuan Iman
1.Cheng Xin Huang Tian (Sepenuh Iman Yakin Tian Yang Maha Esa)
Wu Er Wu Yi  (Jangan mendua. Jangan bimbang)
Shang Di Lin Ru (Tuhan Yang Maha Tinggi beserta mu)
2.Cheng Zun Jue De ( Sepenuh Iman   Menjunjung Tinggi Kebajikan)
Wu Yuan Fu Jie  (Tiada jarak jauh tidak terjangkau)
Ke Xiang Tian Xin (Sungguh Hati, Tian merakhmati)
3.Cheng Li Ming Ming (Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang)
Cun Xin Yang Xing  (Jagalah hati, rawatlah Wataksejati)
Ze Zhi Shi Tian  (Demikian mengabdi kepada Tian)
4.Cheng Zhi Gui Shen (Sepenuh Iman Menyadari Adanya Nyawa & Roh)
Jin Xiu Gua Yu  (Tekun bina diri, kurangi keinginan)
Fa Jie Zhong Jie (Bila nafsu timbul, jaga tetap di batas tengah)
5.Cheng Yang Xiao Si ( Sepenuh Iman Memupuk Cita Berbakti )
Li Shen Xing Dao   (Tegakkan diri, menempuh Jalansuci)
Yi Xian Fu Mu (Demi memuliakan Ayah Bunda)
6.Cheng Shun Mu Duo (Sepenuh    Iman  Mengikuti   Genta Rohani,    Nabi Kongzi )
Zhi Zun Zhi Sheng  (Yang terjunjung Nabi Agung)
Yong Bao Tian Ming (Yang dilindungi Firman Tian)
7. Cheng Qin Jing Shu (Sepenuh Iman Memuliakan Wujing dan Sishu)
Tian Xia Da Jing   (Kitab suci Besar Dunia)
Li Ming Da Dao (Pokok Besar Tegakkan Firman)
8.Cheng Xing Da Dao ( Sepenuh Iman Menempuh Jalan Suci)
Xu Yu Bu Li (Sekejabpun tidak terpisah)
Wu Jiang Zhi Xiu (Tempat Sentosa Yang Tanpa Batas)
6. Dalam upacara sembahyang agama Khonghucu digunakan sesaji berupa makanan dan bunga, apakah maknanya ?
Jawab:
Dalam kehidupan manusia makanan adalah bahan yang menyediakan tenaga hidup maka makanan menjadi simbol sumber kehidupan. Bunga berbau harum, sebagai lambang kegembiraan. Dalam upacara sembahyang agama Khonghucu dipakai sesaji makanan dan bunga untuk menunjukkan rasa hormat, keiklasan,dan harapan. Semua makanan itu dibentuk dan diberi warna untuk mewakili berbagai harapan dan permohonan kepada Tuhan. Bunga juga ditata sesuai simbol yang menunjukkan harapan orang yang bersembahyang. Sesaji makanan dan bunga adalah bentuk doa yang dilambangkan atau divisualisasi.
7. Apakah yang disebut dengan Delapan Kebajikan atau Ba De dalam agama Khonghucu?
Jawab :
Ba De atau Delapan kebajikan dilambangkan dengan delapan jari tangan kiri dan kanan. Ibu jari tangan kiri melambangkan ayah, ibu jari tangan kanan melambangkan ibu. Delapan ibu jari mulai dari jari telunjuk tangan kiri berturut-turut melambangkan
1. Bakti                                                     5. Menjunjung tinggi kesusilaan
2. Rendah hati                                      6. Menjunjung tinggi kebenaran
3. Setia                                                     7. Menyucikan hati
4. Dapat dipercaya                             8. Tahu malu
Delapan Kebajikan adalah sikap yang wajib kita pegang teguh sebagai manusia yang berbudi dan berbudaya.
8. Mengapa orang wajib berbakti kepada orang tua, sekalipun orang tua sudah meninggal dunia?
Jawab:
Berbakti kepada orang tua adalah pintu utama untuk mengenal Tuhan dan mengabdi kepada Nya. Apabila kepada orang tua, sebagai orang yang telah melahirkan dan paling dekat tidak dapat berbakti, bagaimana dapat berbakti kepada negara dan Tuhan yang lingkupnya lebih besar. Barbakti kepada orang tua diteruskan meskipun orang tua sudah tiada di dunia karena kebaikan dan harapan orang tua harus tetap hidup dalam jiwa anak cucunya. Harapan semua orang tua adalah anak cucunya hidup lebih sejahtera dan bahagia dari pada mereka sendiri. Kebahagiaan anak cucu terwujud apabila dapat mencapai harapan leluhur mereka. Sembahyang kepada leluhur sesuai jadwal adalah mengingat kembali harapan dan cita-cita orang tua atau leluhur.
9. Manurut Nabi Khongcu, ibadah agama itu wajib dilaksanakan dengan serius
dan khidmad, apakah alasannya?
Jawab:
Ibadah agama adalah perwujudan dari aktivitas religius. Pengalaman batin tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata secara lengkap, hanya dapat dilengkapkan dengan melakukan upacara ibadah agama. Manusia yang tidak mempunyai keyakinan kepada Tuhan yang tidak tampak tentu tidak serius melakukan ibadah agama. Ibadah mereka hanya formalitas dan tidak dihayati dalam hatinya. Menurut Nabi Khongcu, ibadah agama adalah inti dari tatanan-sosial, apabila ibadah agama sudah tidak dilakukan dengan khidmat dan serius maka akan terjadi ancaman kerusajan tatanan-sosial. Apabila tatana-sosial sudah rusak sukar untuk diperbaiki. Untuk memperbaikinya harus dimulai dari penataan kembali tata ibadah agama.
10. Apakah yang disebut dengan Program Pembinaan diri dalam Agama Khonghucu?
Jawab:
Ada pun yang dimaksud dengan Delapan Program Pembinaan Diri adalah sebagai berikut.
a   Meneliti hakikat tiap perkara  atau Ge Wu (  格  物 )
Manusia mempunyai pikiran, perasaan, dan panca indera gunanya untuk memahami alam dan benda sekitarnya, serta merumuskannya menjadi pengetahuan yang berguna. Nabi Kongzi menganjurkan kepada murid-muridnya, apabila mereka tidak memahami sesuatu harus bertanya kepada yang mengerti. Belajarlah kepada siapa saja, yang baik diambil yang jelek diperbaiki. Xun Zi menekankan semua orang harus mendapat pendidikan yang baik dari guru yang berkualitas. Tanpa pendidikan, manusia menjadi bodoh dan jahat. Semua penderitaan manusia bersumber dari kelalaian generasi tua mendidik generasi muda (Zhang ,1993: 12).
b.  Menguasai ilmu secara utuh atau  Zhi Zhi  (  知  致  )
Orang yang mempelajari ilmu selayaknya dengan sistematika yang benar sehingga memperoleh ilmu yang jelas wujudnya. Ilmu yang diperoleh seyogyanya berguna untuk meringankan kehidupan manusia. Xun Zi sangat menghargai teknologi yang sudah ada pada waktu itu. Belajar ilmu yang tidak tuntas tidak dapat dimanfaatkan (Zhang, 1993: 21). Pendidikan yang hanya mengajarkan teori, tetapi kurang praktik tidak dapat membekali anak dengan pengetahuan yang lengkap. Pengetahuan yang hanya teoritis tidak berguna.
c. Tulus dan  membulatkan tekad atau  Cheng Yi  (  誠  意 )
Siswa yang telah menentukan pilihan untuk mendalami suatu ilmu perlu dilanjutkan sehingga keahliannya bisa diandalkan manfaatnya oleh orang lain. Siswa yang tidak tulus dan tidak mempunyai tekad yang kuat mudah tergoda untuk berpindah keahlian dan pekerjaan, dengan alasan penghasilan kurang atau tidak cocok. Orang yang suka berpindah pekerjaan  biasanya tidak berhasil membina karir.
d   Meluruskan hati atau  Zheng Xin (  正   心 )
Orang yang telah menguasai ilmu tertentu tidak boleh bersikap tidak adil dan emosional. Misalnya, ilmunya hanya untuk melayani orang yang mau membayar tinggi saja, atau hanya mau melayani golongan tertentu saja. Saat melayani orang harus bersikap jujur, jangan mencari keuntungan dengan cara yang tidak halal. Jangan malu atau marah apabila pekerjaannya dikritik atau dicela orang. Tingkatkan terus kemampuan diri agar tidak tertinggal oleh kemajuan zaman.
e.  Membina diri  atau Xiu Shen (  修  身 )
Ajaran membina diri mengingatkan setiap siswa agar mempunyai cita-cita untuk menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Untuk itu, siswa wajib meraih posisi tertentu dalam masyarakat. Nabi Kongzi mengijinkan muridnya untuk menjadi pejabat negara apabila ia mampu. Xun Zi menganjurkan siswanya untuk menjadi pejabat yang professional, atau menjadi orang kuat,  kaya, dan pandai agar dapat membantu orang lain yang mengalami kesulitan hidup. Orang yang lemah, miskin, dan bodoh biasanya menjadi beban orang lain dan masyarakat. Orang yang kuat dapat membantu orang lain yang lemah apabila telah dididik.
f. Mengatur rumah tangga atau  Qi Jia  (  齐 家  )
Rumah tangga adalah bentuk masyarakat paling kecil, tempat anak berlatih untuk belajar hidup bermasyarakat. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak teratur akan menghadapi banyak masalah dalam masyarakat. Pilar penyangga keluarga adalah laku bakti anak kepada orang tua, dan kasih sayang orang tua kepada anak. Apabila dua pilar tersebut sudah tidak ada, maka keharmonisan keluarga terancam runtuh. Hubungan kemanusiaan dimulai dari keluarga, anak dilatih untuk patuh pada orang tua, suami istri saling menghargai, antar-saudara saling menyayangi, antar-tetangga saling membantu. Anak-anak yang tidak dilatih menjalin hubungan tersebut akan menjadi canggung dalam pergaulan umum, biasanya mereka menjadi terbelakang dalam kehidupan ekonomi.
g. Berpartisipasi  membangun negara atau Zhi Guo ( 治  国 )
Setiap siswa diajarkan untuk berbakti kepada negara, diajarkan melaksanakan kewajibannya kepada negara. Antara lain, anak diajarkan berdisiplin, taat pada undang-undang, menghindari kebiasaan buruk, mencegah kejahatan dan kemaksiatan lain.  Mematuhi segala aturan yang dikeluarkan oleh negara selayaknya dipandang sebagai perilaku terhormat. Xun Zi menegaskan bahwa kejayaan negara adalah kehormatan warganya. Siswa wajib menyadari bahwa norma masyarakat dan undang-undang negara dibuat untuk melindungi warganya. Selayaknya, semua warga  menghormati undang-undang dan mentaatinya. Sumbangan individu kepada negara sekecil apapun tetap berguna. Orang sering salah persepsi, mengartikan pembelaan negara sama dengan berperang melawan musuh di medan perang.
h. Menjaga perdamaian dunia atau Ping Tian Xia (  平  天  下 )
Setiap siswa perlu dididik menyukai perdamaian dengan siapa saja. Semua persoalan sebaiknya diselesaikan dengan musyawarah. Hindari permusuhan dengan siapa pun. Kerukunan dalam kelas, dalam rumah tangga, dan pemukiman selalu dijaga karena perdamaian dunia berasal dari perdamaian di lingkungan pemukiman.
Pendidikan bukan hanya menanamkan nilai, tetapi yang lebih penting adalah melatih dan membiasakan anak untuk mewujudkan nilai itu dalam kehidupan nyata. Orang tua sebagai pemimpin rumah tangga perlu bersikap tegas dan adil, tetapi penuh kasih sayang dalam mendidik anak. Agar orang tua juga menjadi idola anak-anaknya, mereka perlu memberi contoh yang baik. Setiap anak perlu mempunyai tokoh yang menjadi idola sebagai teladan dalam membentuk kepribadiannya. Yang paling ideal, apabila idolanya itu orang yang dekat yaitu orang tuanya sendiri.
Untuk memperjelas kedudukan rumah tangga sebagai pusat perdamaian dunia, di bawah ini dipaparkan ayat-ayat dari kitab Da Xue  bab IX.
Ayat 5 “Maka teraturnya negara itu sesungguhnya berpangkal pada keberesan dalam rumah tangga”
Ayat 7 “Dalam Kitab Sanjak tertulis: Hormatilah kakakmu, cintailah adikmu. Hormatilah kakakmu, cintailah adikmu. Dengan demikian baru dapat mendidik rakyat negara.
Penulis : Xs. Dr. Oesman Arif, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar