面子" yakni "muka



Dalam bahasa Tionghoa ada pepatah yang berbunyi: "Orang punya muka bagaikan pohon punya kulit", yang artinya ialah siapa pun memiliki martabat atau harga diri. Kebanyakan orang Tionghoa sangat menaruh perhatian pada "面子" yakni "muka". Masalah "面子" menyangkut martabat dan gengsi. Terpengaruh oleh Ajaran Konfusius yang menganut prinsip pergaulan yaitu "menjunjung tinggi keharmonisan"
^ wuchang  ^
 -Kemanusiaan / welas kasih 仁 ren
- kebenaran / keadilan 義 yi
- tata susila dan etika 禮
- kebijaksanaan 智 zhi
- kredibilitas / dapat dipercaya 信 xin

Dalam waktu sangat lama, maka menjaga "面子" orang lain menjadi salah satu ikhtiar dalam memelihara hubungan harmonis dengan orang lain. Ajaran Konfusius menganjurkan prinsip "ringan sama dijinjing, berat sama dipikul" antar sesama sahabat. Dengan berpegang teguh pada prinsip itu, maka biarpun sahabat berbuat salah, Anda merasa sungkan mengungkapkannya secara langsung. Dengan cara yang pantas dalam menjaga "muka" orang lain, berarti kita juga menghormati orang itu, dan prinsip itu sekaligus menjadi pelumas dalam memelihara pergaulan yang kondusif. Ingatlah, ketika Anda bergaul dengan orang di sekitar kita berikanlah dia "面子".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar